” Sudah saatnya Pemda DKI menindak tegas kepada siapa saja yang masih membuang sampah ke kali atau bantarannya.. dengan ketentuan Perda No. 5 / 1988 tentang Kebersihan Lingkungan Dalam Wilayah DKI Jakarta ; ” ---> STOP NYAMPAH DI KALI... tabe'...

Saturday, November 3, 2012

Penerapan Hemat Energi pada Bangunan Baru



Penerapan hemat energi pada bangunan baru dapat dilakukan  sejak pada saat perancangan (design). Dalam merancang bangunan baru yang hemat energi, seorang arsitek dapat meneapkan SNI yang berhubungan dengan konservasi energi pada bangunan gedung ( sistem pencahayaan, sistem tata udara  dan selubung gedung). Terkait dengan hal ini, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan, yakni :

  1. Cara Pasif
cara pasif dilakukan dengan penerapan hemat energi pada rancangan banbunan baru tanpa mengonversi matahari menjadi listrik. Cara ini sangat mengandalkan kemampuan dan keahlian seorang arsitek dalam mendisain sebuang rnacangan bangunan yang dengan sendirinya mampu "mengantisipasi" permasalahan iklim luar.
Di wilayah tropis basah seperti Indonesia pada umumnya, cara pasif dilakukan, terutama untuk mendapatkan penerangan alami dari sinar matahari dengan membiarkan sebagian sinar itu masuk ke dalam ruangan.

2. Cara Aktif
Sebaliknya, melalui penerapan energi dengan cara aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar, kemudian energi lisrik inilah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang akan didirikan. Dalam menerapkan perancangan aktif ini, secara simultan umumnya arsitek juga menerapkan strategi perancangan secara pasif.
Tanpa penerapan strategi perancang pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi, khususnya dalam memberikan kenyamanan termal dan visual.
Strategi perancangan aktif dalam bangunan biasanya mempergunakan sel dan cara ini masih tidak banyak dijumpai di Indonesia saat ini. Penggunaan sel solar masih terbatas pada kebutuhan terbatas bagi penerapan di desa-desa terpencil di Indonesia.

Penerapan Hemat Energi 
Kecuali kedua cara ini, penerapan hemat energi pada gedung baru dapat dilakukan dengan pemasangan selubung ( dinding luar,jendela, atap dan lantai ) yang lebih rapat tentunya akan lebih hemat energi,
Sama halnya dengan insulasi gedung, pemasangan selubung ini dapat mengurangi konduksi panas melalui dinding-dinding luar.