” Sudah saatnya Pemda DKI menindak tegas kepada siapa saja yang masih membuang sampah ke kali atau bantarannya.. dengan ketentuan Perda No. 5 / 1988 tentang Kebersihan Lingkungan Dalam Wilayah DKI Jakarta ; ” ---> STOP NYAMPAH DI KALI... tabe'...

Saturday, May 7, 2011

Bang Ali Sadikin

Lahir di Sumedang Jawa Barat pada 7 juli 1927, Ali Sadikin adalah seorang letnan jenderal KKO_AL ( Korp Komando Angkatan laut ) yang ditunjuk oleh Persiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966.

Sang Pejuang : dari laut membangun daratan
Sebelumnya ia pernah menjabat Deputi Kepala Staf Angkatan laut, Menteri Perhubungan Laut kabinet kerja, Menteri Koordinator Kompartmen Maritim / Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno.

Sifat kepemimpinannya  yang merakyat serta pengabdiannya untuk jakarta yang begitu besar, Ali Sadikin mendapatkan penghormatan dari penduduk kota Jakarta dengan panggilan Bang Ali sementara istrinya, Ny.nani Sadikin, seorang dokter gigi, disapa dengan Mpok Nani.


Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern. Di bawah kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet, dll.

Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni. Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telor, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi, dsb.

Ia juga sempat memberikan perhatian kepada kehidupan para artis lanjut usia di kota Jakarta yang saat itu banyak bermukim di daerah Tangki, sehingga daerah tersebut dinamaiTangkiwood.

Sang Pejuang : Semangat tiada henti
Selain itu, Bang Ali juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang saat itu lebih dikenal dengan nama Jakarta Fair, sebagai sarana hiburan dan promosi dagang industri barang dan jasa dari seluruh tanah air, bahkan juga dari luar negeri. Ali Sadikin berhasil memperbaiki sarana transportasi di Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya, serta membangun halte (tempat menunggu) bus yang nyaman.
Di bawah pimpinan Bang Ali, Jakarta berkali-kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang mengantarkan kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum selama berkali-kali.

Salah satu kebijakan Bang Ali yang kontroversial adalah mengembangkan hiburan malam dengan berbagai klab malam, mengizinkan diselenggarakannya perjudian di kota Jakarta dengan memungut pajaknya untuk pembangunan kota, serta membangun kompleks Kramat Tunggak sebagai lokalisasi pelacuran.
Di bawah kepemimpinannya pula diselenggarakan pemilihan Abang dan None Jakarta.
Masa jabatan Ali Sadikin berakhir pada tahun 1977, dan ia digantikan oleh Letjen. Tjokropranolo.

________________________________________
Gubernur DKI Jakarta Masa jabatan 1966–1977
Pendahulu Soemarno.  Pengganti Tjokropranolo
________________________________________
Lahir 7 Juli 1927  Sumedang, Jawa Barat,
Meninggal 20 Mei 2008 (umur 80)  Singapura
Istri Nani Sadikin
________________________________________

0 komentar: